4 Cara Mengatur Risiko Trading Ala Broker Finex

4 Cara Mengatur Risiko Trading Ala Broker Finex

4 Cara Mengatur Risiko Trading Ala Broker Finex– Salah satu kunci utama kesuksesan trader forex adalah punya manajemen risiko yang baik.

Manajemen risiko adalah sebuah metode untuk mengelola potensi kerugian trading agar trader bisa mempertahankan modalnya dalam jangka panjang. Trader bisa saja mengklaim punya langkah trading paling ampuh, namun bakal sangat percuma jika diterapkan tanpa punya manajemen risiko yang baik.

Bagi trader profesional, kemampuan menyesuaikan risiko sangat harus dikuasai. Ada banyak cara yang bisa digunakan untuk menyesuaikan risiko trading, dan broker Finex merangkum 5 tehnik pilihan selanjutnya ini:

4 Cara Mengatur Risiko Trading Ala Broker Finex

1. Mengatur Rasio Risk/Reward

Konsep manajemen risiko paling kondang di kalangan trader adalah bersama dengan gunakan hitungan rasio risk/reward. Singkatnya, rasio risk/reward adalah perbandingan pada risiko dan hasil profit yang dinginkan trader.

Dengan metode ini, trader bisa memilih berapa toleransi risiko maksimal dalam tiap-tiap kali entry posisi. Dengan perhitungan risk dan reward yang memadai, sangat sangat mungkin trader memperoleh hasil profit yang konsisten meskipun win rate sistem trading tidak sangat tinggi.

Sebagai contohnya, jika trader gunakan rasio 1:3 untuk risiko sebesar $100, maka keuntungan yang ditargetkan adalah sebesar 3x lipatnya atau $300. Dengan demikian, lebih dari satu kerugian yang didapat bisa tercover bersama dengan 1x kemenangan.

Rasio risk/reward ini pasti bisa diubah sesuai selera. Untuk pemula, sangat disarankan agar tidak gunakan rasio risk/reward sangat besar ataupun kecil. Risk/reward sangat besar bakal membawa dampak trader sangat sulit untuk mencapainya, tetapi rasio sangat kecil juga bakal mendatangkan keuntungan yang tidak cukup lumayan dalam jangka panjang.

2. Menentukan Exit Plan

Teknik menyesuaikan risiko trading berikutnya adalah memiliki rencana exit plan. Umumnya, trader hanya fokus terhadap langkah entry posisi dan sering meremehkan momentum terlihat berasal dari market. Padahal, exit plan juga serupa pentingnya bersama dengan langkah entry dikarenakan di sinilah trader menutup posisi bersama dengan hasil profit atau loss.

Pada dasarnya, exit posisi trading bisa ditunaikan bersama dengan dua metode, yaitu manual atau otomatis. Exit bersama dengan cara manual artinya trader sendirilah yang mengambil keputusan kapan sementara tepat menutup sebuah posisi terhadap platform trading. Di sisi lain, exit otomatis adalah bersama dengan gunakan fitur stop loss, take profit, dan trailing stop.

Exit manual biasanya sesuai untuk trader yang punya sementara untuk memantau pergerakan harga di pasar, bisa bereaksi cepat, dan tidak mudah terbujuk secara psikologis oleh volatilitas yang berbentuk temporer. Sementara itu, exit otomatis sering disarankan untuk trader yang tidak punya banyak sementara memantau chart dan mentalnya tetap mudah terbujuk oleh fluktuasi harga di pasar.

3. Melakukan Cut Loss

Strategi Cut Loss ini artinya trader terima kekalahan dalam batas tertentu. Dalam hal ini, broker Finex memposisikan Cut Loss sebagai tehnik mengurangi risiko untuk menghambat kerugian lebih besar. Jadi dikala harga bergerak lebih dari satu pips berlawanan arah bersama dengan posisi yang diambil, trader harus sigap terima kekalahan dan menutup posisi tersebut.

Contoh penerapan tehnik ini adalah dikala trader mengakses posisi Buy terhadap pair USD/JPY terhadap harga 116.000. Ketika harga justru bergerak ke arah 115.500, trader segera menutup posisi selanjutnya dan tidak menahannya lebih lama dikarenakan percaya jika trend bearish memang lebih dominan.

Kerugian pun bisa dibatasi di 50 pips. Bayangkan jika ternyata USD/JPY tetap merosot hingga 114.000 dan trader selanjutnya tidak berani Cut Loss, kerugian yang didapatkan pun bakal sangat membengkak dan bisa-bisa menggerus akun tradingnya.

4. Memasang Stop Loss

Hampir serupa bersama dengan konsep Cut Loss, langkah stop loss juga merupakan salah satu tehnik menyesuaikan risiko yang paling kondang digunakan oleh trader.

Jika terhadap Cut Loss trader laksanakan penutupan secara manual, maka stop loss merupakan langkah menutup posisi secara otomatis. Trader hanya harus memilih tempat mana yang bakal dijadikan sebagai penempatan stop loss.

Suka atau tidak, stop loss bakal sangat bermanfaat untuk trader dalam menyesuaikan risiko dan jadi anggota berasal dari langkah Money Management. Namun, tidak ada metode baku dalam memilih besarnya stop loss.

Setiap trader bisa bersama dengan bebas memilih level Stop Loss sesuai bersama dengan analisa suasana pasar, namun harus logis dan obyektif. Beberapa cara yang sering digunakan pada lain Equity Stop, berdasarkan pola (chart pattern), Margin Stop, dan berdasarkan volatilitas harga pasar.

Akhir Kata

Hedging memang jadi salah satu tehnik mengelola risiko terbaik. Namun harus diketahui, tidak semua broker sedia kan suasana trading yang sesuai untuk tehnik ini. Jika tertarik gunakan metode hedging, liat baik-baik Daftar Broker Lokal Untuk Hedging Terbaik.

You May Also Like

About the Author: Gilang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *