Faktor Yang Mempengaruhi Kegagalan Stek Pada Proses Pembibitan Tanaman

Banyak sekali faktor yang mempengaruhi kegagalan stek pada proses pembibitan tanaman pada dunia pertanian. Karena tidak semua bisa langsung jadi begitu saja. Para petani biasanya pernah mengalami hal serupa. Yakni kegagalan stek pada proses pembibitan tanaman menggunakan metode stek batang.

Memang cara stek batang ini merupakan metode pembibtan tanaman yang paling banyak dikembangkan. Hal ini dikarenakan pembibitan dengan cara stek selain sangat sederhana, hasilnya juga bisa disebut maksimal. Tetapi biasanya akan ada banyak sekali faktor yang mempengaruhi keberhasilan  stek pada proses pembibitan tanaman. Oleh karena itu, banyak sekali para pemula yang belajar melakukan pembibitan tanaman mneggunakan metode stek batang.

Selain lebih mudah, pembibitan tanaman menggunakan metode stek batang ini juga sering menemui kendala. Tidak hanya faktor keberhasilan saja, ternyata banyak juga faktor yang mempengaruhi kegagalan stek pada proses pembibitan tanaman ini. Bahkan banyak dari para pelaku usaha pembibitan yang menanyakan soal faktor kegagalan stek bukan pada keberhasilannya. Dengan dasar tersebut, maka kali ini akan kami berikan informasi mengenai faktor yang mempengaruhi kegagalan stek pada proses pembibitan tanaman. Berikut ini informasi yang bisa kita simak bersama:

1. Faktor Lingkungan

Faktor pertama yang mempengaruhi kegagalan stek yaitu faktor lingkungan. Yang dimaksud dengan faktor lingkungan disini yaitu media yang digunakan untuk pendukung metode stek. Kita tahu bahwa fungsi media yang utama yaitu sebagai pendukung tanaman atau batang yang di stek untuk melakukan pembentukan akar dengan sempurna. Sehingga media ini tentu saja harus kita perhatikan dengan teliti.
Banyak hal yang harus diperhatikan pada media untuk pembibitan metode stek ini. Seperti kelembapan, penetrasi udara dan juga bebas dari patogen yang dapat merusak stek. Media yang bisa kita gunakan untuk proses pembibitan menggunakan metode stek ini antara lain tanah, pasir, campuran gambut dan pasir, perlite dan vemikulit. Sementara suhu yang optimal yaitu antara 21 hingga 27 derajat Celcius. Pastikan suhu ini kita perhatikan dengan seksama, karena suhu yang terlampau tinggi dapat mendorong perkembangan tunas melampaui perkembangan perakaran dan meningkatkan laju transpirasi. Tentu hal ini sangat tidak baik untuk proses pembibitan menggunakan metode stek.

2. Umur Dan Jenis Tanaman

Faktor yang mempengaruhi kegagalan stek pada proses pembibitan tanaman selanjutnya yaitu umur dan juga jenis tanaman itu sendiri. Sebaiknya sebelum kita memilih batang yang akan dijadikan bibit dalam metode pembibitan stek batang. Pilihlah batang tanaman yang masih muda namun tidak terlalu muda. Hal ini dikarenakan stek yang berasal dari tanaman muda akan lebih cepat dalam pembentukan akar dibandingkan dengan tanaman atau batang yang sudah tua. Hal ini disebabkan tanaman atau batang yang sudah tua biasanya akan memproduksi zat-zat penghambat perakaran dan penurunan senyawa fenolik yang berperan sebagai auksin kofaktor yang dapat mendukung inisiasi akar pada stek. Itulah sebabnya batang tua jika digunakan untuk proses pembibitan melalui stek batang akan membutuhkan waktu yang sangat lama dalam penumbuhan akarnya.
Jika dilihat dari segi jenis tanaman, tentu tidak semua jenis tanaman bisa kita lakukan perkembangbiakan menggunakan metode stek. Dan ini mejadi salah satu faktor yang mempengaruhi kegagalan stek pada proses pembibitan tanaman. Keberhasilan pembibitan tanaman menggunakan metode stek ini bergantung pada kesanggupan jenis tanaman tersebut untuk berakar. Kita tahu bahwa ada beberapa tanaman yang memang akan sangat sulit berakar jika di kembangbiakan menggunakan metode stek. Contohnya adalah alpukat dan mangga. Hal ini disebabkan oleh kandungan lignin yang tinggi dan juga adanya cincin sklerenkim yang kontinyu. Keduanya bersifat menghambat anatomi perakaran yang menghalangi tempat munculnya adventif atau tempat bakal akar.

3. Adanya Tunas Dan Daun Pada Batang Yang Di Stek

Faktor yang mempengaruhi kegagalan stek pada proses pembibitan tanaman yang ketiga yakni adanya tunas dan daun pada batang itu sendiri. Perlu diketahui bahwa keberhasilan dalam proses pembibitan menggunakan teknik stek ini yaitu adanya akar. Dan akar tersebut akan dirangsang oleh zat auksin yang akan mendorong tanaman untuk melakukan pembentukan akar dan biasa disebut sebagai Rhizokalin. Sementara auksin itu sendiri dihasilkan oleh tunas dan juga daun. Sehingga ketika akan memilih batang yang akan digunakan untuk proses pembibitan menggunakan tekik stek, sebaiknya periksa terlebih dahulu titik tunas pada batang bakal bibit tersebut.

4. Persediaan Bahan Makanan

Maksud dari persediaan bahan makanan disini yaitu adanya unsur-unsur yang terkandung dalam media tanam itu sendiri. Persediaan makanan ini sering dinyatakan dengan perbandingan antara persediaan karbohidrat dan nitrogen (C/N Ratio). Apabila dalam media yang kita gunakan untuk proses pembibitan stek memiliki C/N Ratio sangat tinggi, tentu saja proses pembentukan akar juga akan lebih cepat. Biasanya banyak para petani yang gagal dalam proses pembibitan metode stek ini dikarenakan media yang digunakan tidak memiliki persediaan makananan yang cukup bagi tanaman.
Itulah beberapa faktor yang mempengaruhi kegagalan stek pada proses pembibitan tanaman. Sebaiknya pada proses pembibitan tanaman menggunakan metode stek, yang harus benar-benar diperhatikan adalah pemilihan jenis batangnya. Jangan terlalu muda dan juga terlalu tua. Yang jelas dalam pemilihan batang stek ini sudah memiliki jaringan kulit yang kuat. Untuk ukuran dan juga umur tidak bisa menjadikan patokan. Karena setiap jenis tanaman akan berbeda-beda.

You May Also Like

About the Author: admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *