Salah satu agar pohon tin cepat berbuah adalah dengan cara melakukan pruning. Atau biasa disebut dengan pemangkasan tunas yang bertujuan untuk mempercepat proses produksi buah dari pohon tin. Akan tetapi masalahnya adalah banyak sekali para pelaku budidaya pohon tin yang tidak mengetahui cara pruning buah tin yang benar. Sehingga buah yang dihasilkan dari pohon tin milik mereka kurang maksimal.
Oleh karena itu, kali ini kami akan membahas tentang cara pruning buah tin dengan lengkap. Yang mugkin saja bisa menjadi panduan atau acuan oleh para pelaku usaha budidaya buah tin yang belum mengetahui cara pruning buah tin yang benar. Berikut ini tata cara pruning buah tin yang benar dan bisa anda terapkan pada perkebunan buah tin yang sedang anda kelola.
- Langkah pertama cara pruning buah tin yaitu dengan cara memangkas tunas apikal pada pohon tin yang kita budidayakan. Jika tidak mengetahui apa itu tunas apikal, yaitu tunas yang tumbuh dipucuk batang. Atau lebih mudahnya kita sebut sebagai pucuk batang saja.
- Apabila pucuk batang ini tidak dipangkas, maka pertumbuhan tunas lateral akan terhambat. Dan dominasi apikal akan terjadi. Jika sudah seperti ini, maka pohon tin akan memproduksi auksin secara berlebihan. Akibatnya adalah tanaman justru tidak berkonsentrasi pada reproduksi buah namun pada perkembangan akar, daun dan juga batang. Oleh sebab itu, pertumbuhan tunas apikal ini harus dikurangi yaitu dengan melakukan pemangkasan pada ujung tunas tanaman buah tin atau biasa disebut sebagai pruning buah tin.
- Cara pemangkasannya cukup menggunakan peralatan yang steril saja. Bisa menggunakan gunting atau pisau. Namun kami lebih menyarankan untuk menggunakan gunting. Potong tunas apikal sekitar 2 – 3 cm dari ujung tanaman tin.
- Proses ini dilakukan untuk memancing pertumbuhan bunga dan buah pada setiap ketiak daun. Selain itu juga untuk membantu pohon agar memperoleh penyebaran hormon yang mempengaruhi produksi buah secara merata.
Itulah cara pruning buah tin agar berbuah lebat. Sebaiknya lakukan proses ini pada saat pertengahan musim penghujan. Sehingga tanaman tin tidak layu atau tidak mati. Dan metode ini sangat cocok diterapkan pada tanaman tin yang malas berbuah atau sudah cukup umur namun tidak kunjung berbuah lebat.